Minggu, 13 Februari 2011

Bulungan Ditetapkan Jadi Ibu Kota Kalimantan Utara

Pembahasan panjang terkait program pembentukan Kalimantan Utara (Kaltara) akhirnya mulai menunjukan kemajuan signifikan, setelah tim indipenden dari FISIP Universitas Mulawarman dari hasil pengkajiannya memberikan rekomendasi bahwa Bulungan paling feasibel menjadi ibukota provinsi baru itu.
Dipilihnya Kabupaten Bulungan paling tepat ketimbang Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan disampaikan Tim FISIP Unmul terdiri dari Ketua Drs Masjaya Msi, Penanggungjawab Paranoan (Dekan Fisipol) Adri Paton (Wakil) dengan para anggota Sarosa Hamongpranoto, Mustafa, M Noor, Herdiono, Sanjaya, Jumlani, Farhanuddin dan Bambang kepada Gubernur Kaltim, di Samarinda, akhir pekan lalu.


Pada pertemuan itu dihadiri semua bupati/walikota atau perwakilannya, para ketua DPRD, anggota presedium pembentukan Kaltara, tokoh masyarakat dan berbagai komponen masyarakat Kaltim wilayah Utara lainnya. Sedangkan dari DPRD Kaltim hadir Drs Hadi Mulyadi SSi, Msi.

Sementara itu, Tim independen Fisipol Unmul menetapkan Bulungan sebagai kabupaten yang akan dijadikan lokasi ibukota Kaltara berdasarkan beberapa variabel dengan bobot yang meyakinkan, yakni sebesar 727,5, sedangkan Kota Tarakan menempati urutan kedua dengan angka 695.

Sesuai pengkajian dari berbagai aspek itu menduduki urutan ketiga dan keempat adalah Kabupaten Nunukan dan Malinau dengan skor angka masing-masing 485 dan 59.

Dijelaskan, variabel yang menentukan ditetapkannya Bulungan sebagai wilayah yang akan menjadi ibukota Kaltara adalah tata ruang, infrastruktur, kondisi lingkungan dan tingginya aspirasi masyarakat.

Sebelumnya, meskipun empat daerah itu sepakat membentuk provinsi sendiri yang terpisah dari Kaltim, namun silang pendapatan masih terjadi mengenai penetapan ibukota provinsi.

Kesimpulan itu merupakan jawaban sekaligus tindak-lanjut hasil kesepakatan bersama semua bupati/waliota/DPRD wilayah Utara Kaltim yang melakukan rapat di Kantor Gubernur Kaltim 2 Fenruari 2006 lalu. Saat itu semuanya sepakat menunjuk Tim Independen Unmul untuk mengkaji dan menetapkan Ibukota Provinsi Kaltara.

"Kita sangat bergembira sekali karena satu tahap telah dilalui, dalam waktu dekat DPRD Kaltim akan menetapkan melalui sidang paripurna dan hasilnya akan kita bawa ke Jakarta untuk disampaikan kepada Mendagri," katanya.

Suwarna menjelaskan bahwa karena hasil tersebut merupakan pengkajian tim independen maka semua pihak bisa menerimanya dengan lapang dada.

Suwarna menjelaskan bahwa Kaltara sangat mendesak mengingat dengan luas Kaltim mencapai 1,5 kali Pulau Jawa dan Pulau Madura atau terluas nasional, maka Pemprov Kaltim kesulitan untuk mengawasi wilayahnya, terutama kawasan perbatasan dengan Malaysia Timur.

"Apabila provinsi baru ini terbentuk, kita harapkan berbagai masalah kawasan perbatasan, seperti ancaman kehilangan wilayah teritorial, `illegal longging`, pencurian ikan, penyelundupan dan persoalan TKI bisa ditangani lebih mendalam," katanya.

Mengenai pembentukan Kaltara terhambat UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang mengisyaratkan bahwa provinsi baru harus lima kabupaten/kota, Suwarna menjelaskan bahwa khusus wilayah perbatasan perlu pertimbangan tersendiri.

"Ini akan kita laporkan dengan Mendagri, mengingat kondisi wilayah yang khusus karena kawasan perbatasan, kita tidak ingin lagi khasus kehilangan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan terulang akibat lemahnya infrastruktur di daerah perbatasan akibat wilayah terlalu luas," katanya. (*/erl)

Sumber :
http://berita.kapanlagi.com/pernik/bulungan-ditetapkan-jadi-ibu-kota-kalimantan-utara-whiqitu.html
9 April 2006

1 komentar:

  1. Kaltara sangat diharapkan segera direalisasikan pemerintah pusat agar dis integrasi pembangunan dapat dihindari

    BalasHapus